Mari Mengenal Menu Makanan Sultan Utsmaniyah

Kekaisaran Ottoman adalah salah satu peradaban besar yang mencakup wilayah yang luas, dari Eropa Timur hingga Asia Barat dan Afrika Utara. Kejayaan budaya mereka tidak hanya tercermin dalam seni, arsitektur, dan ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam masakan mereka.
Para Sultan Ottoman dikenal memiliki selera yang tinggi terhadap berbagai hidangan istimewa yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga mencerminkan kemewahan dan tradisi panjang mereka.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai makanan yang menjadi favorit Sultan Ottoman, yang hingga kini masih dikenali dan dinikmati di seluruh dunia.
1. Kebab Doner, Keabadian Makanan Klasik
Kebab Doner adalah salah satu hidangan yang paling terkenal dan sudah menjadi simbol kuliner Turki di seluruh dunia. Makanan ini pertama kali dikenal oleh Sultan Abdulaziz pada abad ke-19.
Kebab doner terbuat dari daging yang dipanggang dengan cara unik, yaitu diputar secara vertikal dalam oven besar. Daging tersebut kemudian dipotong tipis dan disajikan dengan roti pita atau nasi.
Keunikan dari kebab doner terletak pada proses pemanggangannya yang menggunakan suhu tinggi sehingga daging menjadi empuk dan kaya rasa.
Sebagai salah satu hidangan favorit Sultan, kebab doner menggambarkan kekayaan cita rasa masakan Ottoman yang menggabungkan teknik memasak yang canggih dengan bahan-bahan terbaik.
Meski berasal dari Turki, kebab doner kini telah menjadi makanan internasional yang disajikan di banyak negara dengan variasi yang berbeda.
2. Baklava, Manisan Mewah untuk Istana

Baklava adalah makanan penutup yang sangat dihargai oleh Sultan Ottoman. Kue manis ini terdiri dari lapisan filo tipis yang diisi dengan kacang-kacangan seperti pistachio, kenari, atau hazelnut, kemudian disiram dengan sirup gula atau madu.
Menurut sejarah, baklava sudah ada sejak zaman kuno, bahkan dapat ditemukan di catatan sejarah Assyrian. Namun, selama masa Ottoman, baklava mencapai bentuknya yang paling sempurna.
Di istana-istana Ottoman, baklava bukan hanya sekadar makanan penutup, tetapi juga simbol kemewahan dan status. Hanya kalangan istana dan orang-orang kaya yang dapat menikmatinya.
Makanan ini menjadi salah satu yang paling terkenal dari masakan Turki, dan hingga kini, baklava tetap menjadi makanan penutup favorit di banyak negara Timur Tengah dan Asia.
3. Borek, Pastry Renyah yang Menggoda Selera

Borek adalah hidangan yang sangat digemari oleh Sultan Ottoman, berupa pastry renyah yang diisi dengan berbagai bahan seperti keju, daging kambing, ayam, atau sayuran. Pastry ini bisa disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari segitiga, bulan sabit, hingga persegi panjang.
Pada masa Kekaisaran Ottoman, borek tidak hanya ditemukan di meja makan Sultan, tetapi juga menjadi hidangan populer di kalangan rakyat biasa.
Sultan Mehmet Sang Penakluk adalah salah satu sultan yang dikenal sangat menyukai borek, bahkan memilih hidangan ini sebagai menu makan malamnya.
Pada abad ke-17, sultan-sultan lainnya juga diketahui menyajikan borek dengan berbagai bahan impor yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap variasi dan keanekaragaman masakan.
4. Sultan’s Delight, Bubur Mewah dari Daging dan Terong
Sultan’s Delight, yang juga dikenal sebagai “Hünkar Beğendi,” adalah hidangan yang sangat disukai oleh Sultan Abdulaziz.
Hidangan ini terdiri dari bubur yang terbuat dari daging sapi yang dipanggang dengan rasa gurih, kemudian disajikan dengan pasta terong yang lembut dan beraroma. Hidangan ini dikatakan pertama kali diperkenalkan oleh seorang koki asal Afrika yang memasaknya khusus untuk Sultan Abdulaziz.
Sekilas, Sultan’s Delight terlihat seperti hidangan bubur biasa, namun kombinasi daging yang lembut dengan tekstur pasta terong yang kaya rasa menjadikannya hidangan yang elegan dan mewah, cocok untuk dinikmati oleh seorang Sultan.
5. Pilaf, Nasi yang Kaya Rasa
Pilaf adalah hidangan nasi yang telah dikenal sejak lama di wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah. Nasi ini dimasak dengan berbagai bahan tambahan seperti kaldu, rempah-rempah, dan terkadang daging.
Pilaf menjadi bagian penting dalam masakan Ottoman dan sangat populer di kalangan masyarakat Persia. Pada abad ke-16, pilaf menjadi hidangan utama dalam perjamuan-perjamuan resmi dan acara kenegaraan.
Keunikan pilaf terletak pada kemampuannya untuk menyerap rasa dari bahan-bahan lainnya, menjadikannya hidangan yang sangat kaya rasa. Para Sultan Ottoman sangat mengagumi pilaf dan menjadikannya salah satu hidangan wajib di setiap meja makan mereka.
6. Dolma dan Sarma, Makanan yang Dibungkus dengan Cinta

Dolma dan sarma adalah hidangan khas yang terdiri dari sayuran yang dibungkus dengan daun anggur, kemudian diisi dengan campuran nasi, rempah-rempah, dan kadang-kadang daging. Hidangan ini awalnya hanya disajikan di meja Sultan, namun dengan cepat menjadi populer di kalangan masyarakat umum.
Keistimewaan dari dolma dan sarma terletak pada proses memasaknya yang rumit dan bahan-bahan berkualitas tinggi yang digunakan. Ini mencerminkan kemewahan dan perhatian terhadap detail yang dimiliki oleh para Sultan Ottoman.
7. Kopi Turki, Minuman Sejarah yang Memikat
Kopi Turki adalah minuman yang sangat penting dalam budaya Ottoman. Pada abad ke-16, seorang gubernur dari Yaman memperkenalkan kopi kepada Sultan Suleiman, yang langsung terkesan dengan cita rasanya.
Kopi ini disajikan dalam bentuk yang sangat kental dan pekat, dengan bubuk kopi yang tidak disaring, sehingga memberikan rasa yang kuat dan intens.
Meski ada larangan untuk mengkonsumsi kopi yang diberlakukan oleh Sultan Murad IV pada abad ke-17, tradisi minum kopi tetap berkembang dan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Ottoman. Hingga kini, kopi Turki tetap menjadi simbol keramahan dan tradisi Turki yang kaya.
8. Serbat, Minuman Segar yang Menyegarkan
Serbat adalah minuman khas Ottoman yang terbuat dari campuran buah-buahan yang dihancurkan, rempah-rempah, dan bunga.
Minuman ini populer pada masa Kesultanan Ottoman, terutama sebelum dan selama makan. Serbat biasanya terbuat dari buah seperti quince, apel, pir, persik, dan aprikot, yang memberikan rasa manis dan segar.
Serbat bukan hanya sekadar minuman penyegar, tetapi juga menjadi bagian dari budaya sosial yang melibatkan tamu dan kerabat.
Minuman ini sangat menyegarkan, terutama pada hari-hari panas di musim panas, dan menjadi simbol keramahan khas Ottoman.
Masakan Ottoman mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah yang panjang dari Kekaisaran Ottoman. Dari kebab doner yang legendaris hingga baklava yang manis, setiap hidangan memiliki cerita yang menggambarkan kemewahan, inovasi, dan penghargaan terhadap rasa.
Makanan-makanan ini tidak hanya menjadi kenangan indah dari masa lalu, tetapi juga terus berkembang dan dihargai di seluruh dunia, menjaga warisan budaya Ottoman tetap hidup hingga hari ini.