Sherbet Utsmaniyah, Tradisi Manis dan Sehat dari Kekaisaran Ottoman

Sherbet Ottoman, sebuah minuman manis yang terbuat dari campuran jus buah dan kelopak bunga, adalah salah satu warisan kuliner paling berharga dari Kekaisaran Ottoman yang kini hampir terlupakan.

Di masa kejayaannya, sherbet tidak hanya populer di kalangan sultan dan keluarga kerajaan, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Ottoman, bahkan sebanding dengan popularitas minuman modern seperti cola.

Meskipun kini sering kali dianggap sebagai minuman tradisional yang langka, sherbet tetap menjadi bagian dari kebudayaan Turki dan banyak negara di Timur Tengah, terlepas dari perubahan zaman.

Sejarah dan Asal Usul Sherbet Ottoman

Kata “sherbet” berasal dari bahasa Arab sharba, yang berarti “minuman”. Sherbet pertama kali dikenal di Timur Tengah, khususnya dalam budaya Ottoman, sebagai minuman yang sangat disukai oleh para sultan dan pejabat istana.

Berbeda dengan minuman biasa, sherbet adalah campuran air, gula, dan ekstrak dari berbagai bunga atau buah-buahan seperti mawar, jeruk, hibiscus, delima, dan tamarind yang diracik dengan hati-hati untuk menghasilkan rasa yang segar dan manis.

Di masa Ottoman, sherbet adalah minuman yang dianggap dapat memberikan kesegaran sekaligus manfaat kesehatan.

Sherbet menjadi sangat terkenal pada masa pemerintahan Sultan Suleiman yang Agung. Menurut legenda, Sultan Suleiman sangat menyukai sherbet, terutama pada hari-hari panas. Konon, saat ia menginspeksi barak Janissary (pasukan elit Ottoman), ia akan memesan sherbet.

Setiap kali ia menyerahkan gelasnya kembali, ia mengharapkan gelas tersebut diisi dengan emas, yang kemudian menjadi tradisi tahunan di kalangan Janissary. Bahkan, istri Sultan Suleiman, Roxelana, dikenal memiliki varian sherbet yang diberi nama sesuai dengan namanya.

Pada tahun 1573, hampir satu ton sherbet mawar putih diproduksi di dapur istana Ottoman, dengan taman-taman istana menjadi sumber utama bahan baku untuk pembuatan sherbet ini.

Sherbet bukan hanya tersedia di istana, tetapi juga dijual di jalanan oleh penjual sherbet yang membawa kendi besar untuk melayani pelanggan.

Para serbetci (penjual sherbet) ini sering terlihat berjalan-jalan di jalanan Istanbul, melayani para pelanggan yang kehausan dengan cara yang sangat khas.

Beragam Varian Sherbet Ottoman

Di dalam budaya Ottoman, ada berbagai jenis sherbet yang dapat ditemukan, masing-masing memiliki cita rasa unik dan manfaatnya sendiri. Beberapa varian sherbet yang paling populer meliputi:

  • Sherbet Mawar (Rose Sherbet): Salah satu yang paling terkenal, terbuat dari kelopak bunga mawar yang disaring dan dicampur dengan gula, menghasilkan minuman yang manis dan harum. Ini adalah jenis sherbet yang sangat digemari di kalangan elit Ottoman.

  • Sherbet Tamarind (Demirhindi Sherbet): Tamarind, buah tropis yang berasal dari Afrika, menjadi bahan utama dalam jenis sherbet ini. Dikenal sebagai “sultan dari sherbet Ottoman,” sherbet tamarind dipercaya dapat meningkatkan produksi darah dan memberikan energi. Banyak orang yang meminumnya untuk membantu pencernaan dan mengatasi masalah pencernaan.

  • Sherbet Delima: Dibuat dari ekstrak delima yang manis, sherbet ini terkenal akan rasa asam yang menyegarkan dan manfaat kesehatannya, seperti meningkatkan kesehatan jantung dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

  • Sherbet Mint dan Lavender: Kedua jenis ini terkenal karena sifatnya yang menenangkan. Sherbet mint sangat segar dan sering dikonsumsi pada musim panas, sedangkan lavender sherbet memiliki efek relaksasi yang sangat baik.

Selain itu, ada juga Sikencebin, sherbet berbasis cuka yang biasa dinikmati pada pagi hari untuk membantu pencernaan dan menjaga kesehatan tubuh.

Sherbet jenis ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan masih dikenal dalam kuliner Mevlevi (pengikut ajaran Jalaluddin Rumi).

Manfaat Kesehatan Sherbet

Selain dikenal karena rasanya yang menyegarkan, sherbet juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Banyak jenis sherbet yang dipercaya dapat membantu memperbaiki pencernaan, menurunkan kolesterol, mengatur tekanan darah, dan menjaga keseimbangan hormon tiroid.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa sherbet memiliki sifat antioksidan yang kuat karena kandungan buah dan rempah yang kaya. Sherbet juga sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.

Salah satu jenis sherbet yang sangat dihargai dalam hal manfaat kesehatannya adalah Sikencebin, yang terbuat dari campuran cuka, madu, dan air.

Minuman ini sangat efektif untuk membersihkan tubuh dari racun dan memiliki efek detoksifikasi yang kuat. Banyak orang yang mengonsumsinya pada pagi hari untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.

Sherbet dalam Budaya Ottoman dan Tradisi Ramadan

Sherbet memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat Ottoman, terutama dalam konteks perjamuan dan acara-acara penting.

Dalam setiap perjamuan besar, sherbet selalu hadir untuk menyegarkan tamu yang datang dari jauh. Pada bulan Ramadan, sherbet menjadi minuman utama yang disajikan saat berbuka puasa, menggantikan air setelah sehari penuh berpuasa.

Sherbet disajikan dalam mangkuk kristal besar dan dinikmati bersama keluarga dan teman-teman sebagai simbol kebersamaan dan tradisi.

Selain itu, ada juga tradisi di mana keluarga pengantin pria akan datang ke rumah pengantin wanita dan minum sherbet bersama-sama sebagai tanda penerimaan.

Tradisi serupa juga bisa ditemukan di negara-negara lain seperti India dan Afghanistan, yang menunjukkan betapa pentingnya sherbet dalam budaya sosial masyarakat Ottoman.

Sherbet Saat Ini: Warisan yang Terus Hidup

Meskipun kini sherbet lebih jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa tempat di Istanbul yang masih mempertahankan tradisi pembuatan dan penjualannya.

Salah satunya adalah Güler Osmanlı Mutfağı di Kadıköy, Istanbul, yang melayani berbagai jenis sherbet asli Ottoman yang disiapkan dengan resep tradisional.

Pemilik restoran, Ali Güler, telah berusaha untuk melestarikan resep-resep kuno ini dengan menciptakan lebih dari 48 jenis sherbet berbeda yang semuanya dibuat sesuai dengan resep asli Ottoman.

Ali Güler sendiri memulai perjalanannya dalam memproduksi sherbet pada tahun 2003 setelah mendapatkan catatan resep sherbet kuno dari kakeknya yang pernah menjadi koki utama di istana Ottoman.

Salah satu jenis sherbet yang paling populer di restorannya adalah tamarind sherbet, yang dikenal sebagai “sultan dari sherbet Ottoman.” Ali Güler juga telah menciptakan versi tanpa gula untuk penderita diabetes, yang menggunakan apel asam sebagai bahan utama.

Sherbet kini lebih sering dikonsumsi dalam acara-acara khusus, seperti selama bulan Ramadan, di mana ia tetap menjadi bagian dari tradisi dan simbol kekayaan budaya Ottoman.

Meskipun tidak lagi menjadi minuman yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat umum, sherbet tetap menjadi pengingat yang menyegarkan akan masa kejayaan Kekaisaran Ottoman.

Sherbet Ottoman adalah simbol kekayaan warisan kuliner yang terjalin erat dengan sejarah dan budaya Ottoman.

Minuman manis ini, dengan rasa segar dan manfaat kesehatannya, telah bertahan selama berabad-abad sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan istana Ottoman.

Meskipun zaman telah berubah, sherbet tetap hidup dalam tradisi dan dikenang sebagai bagian dari kejayaan budaya Ottoman yang kaya.

Ketika menikmati sherbet di Istanbul atau di tempat-tempat lain, kita tidak hanya menikmati rasa yang menyegarkan, tetapi juga merasakan jejak sejarah yang panjang dan mendalam yang ada di setiap tegukan minuman ini.