Mengenal Gli, Kisah Kucing Hagia Sophia

Hagia Sophia, salah satu situs bersejarah paling terkenal di dunia, bukan hanya menyimpan kisah tentang kejayaan peradaban, agama, dan seni. Di balik keindahan arsitektur dan sejarah panjangnya, ada sebuah cerita yang tak kalah menarik—kisah tentang seekor kucing bernama Gli.
Gli bukan sekadar kucing biasa. Ia menjadi simbol cinta dan ikatan antara manusia dan hewan, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Hagia Sophia, dari sebuah museum hingga kembali menjadi tempat ibadah pada tahun 2020.
Kucing dalam Islam
Kehadiran Gli di Hagia Sophia juga mengingatkan kita pada hubungan istimewa antara umat Islam dan kucing. Dalam tradisi Islam, kucing dianggap sebagai hewan peliharaan yang sangat dihormati. Mereka dipandang sebagai makhluk yang bersih, baik dalam penampilan maupun perilaku. Dalam sejarah Islam, kucing memiliki tempat khusus, dan banyak catatan yang menggambarkan kucing sebagai simbol keberuntungan dan kebersihan.
Pada abad ke-19, sebuah rumah sakit di Suriah menjadi contoh nyata bagaimana kucing dihargai dalam masyarakat Islam. Kucing-kucing di rumah sakit ini diberi makan, dirawat, dan dilindungi, bahkan melalui wakaf yang mencakup pengasuh dan perawatan untuk hewan-hewan tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran kucing dalam budaya Islam, terutama dalam menjaga kebersihan dan kesejahteraan lingkungan.
Di sisi lain, pada masa yang sama di Eropa, kucing sering diperlakukan dengan cara yang berbeda. Mereka terkadang dipandang rendah dan bahkan dimusnahkan atau dikonsumsi sebagai makanan. Kontras ini menunjukkan betapa kucing memiliki makna budaya yang berbeda di berbagai belahan dunia.
Peran Kucing dalam Sejarah dan Budaya Arab-Islam

Kucing juga memiliki peran penting dalam menjaga pengetahuan dan budaya, terutama di dunia Arab-Islam. Mereka dikenal karena kemampuannya untuk memangsa tikus, yang sering menjadi hama yang merusak lumbung dan gudang makanan. Namun, kucing juga memainkan peran yang lebih besar, yaitu melindungi koleksi buku dan naskah penting.
Di banyak rumah cendekiawan Islam, kucing dibiarkan bebas berkeliaran untuk mencegah tikus merusak buku-buku berharga, dan karena alasan inilah kucing sering digambarkan dalam lukisan bersama para ilmuwan dan bibliophile.
Kelahiran dan Kehidupan Awal Gli
Gli lahir pada tahun 2004 dari seekor kucing bernama Sofya, yang merupakan salah satu kucing yang tinggal di sekitar Hagia Sophia. Di antara dua saudara kandungnya, Pati dan Kizim, Gli memiliki karakter yang berbeda. Kehadirannya yang khas dan anggun membuatnya segera menjadi pusat perhatian bagi banyak orang yang mengunjungi Hagia Sophia.
Selama hidupnya, Gli hanya memiliki satu anak, seekor kucing cantik berwarna hitam legam yang diberi nama Karakiz. Karakiz tumbuh di samping ibunya, dan keduanya sering terlihat bersama di berbagai sudut Hagia Sophia.
Meskipun banyak kucing liar yang berkeliaran di sekitar Hagia Sophia, Gli memiliki daya tarik yang berbeda. Dengan mata yang agak juling dan gaya berjalan yang anggun, Gli tampak seperti kucing bangsawan.
Ia memiliki cara berjalan, berpose, dan berperilaku yang membuatnya mudah dikenali, bahkan di antara kucing-kucing lain yang ada di sekitar kawasan bersejarah tersebut.
Ketenaran Gli di Hagia Sophia
Gli menjadi semakin terkenal ketika Hagia Sophia, yang sebelumnya merupakan museum, berubah status menjadi masjid pada tahun 2020. Perubahan ini membawa sorotan baru pada situs bersejarah tersebut, dan dengan sendirinya, perhatian lebih besar tertuju pada Gli.
Sebagai kucing yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Hagia Sophia, keberadaan Gli seakan menjadi simbol dari kedamaian dan cinta yang melintasi berbagai lapisan budaya dan sejarah.
Puncak ketenarannya terjadi ketika dua tokoh dunia, Barack Obama, mantan Presiden Amerika Serikat, dan Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Turki, mengunjungi Hagia Sophia dan berkesempatan untuk bertemu dan mengelus Gli.
Momen tersebut mendapatkan perhatian besar dari media internasional dan semakin mengukuhkan status Gli sebagai kucing yang sangat disayangi, bukan hanya oleh warga setempat, tetapi juga oleh wisatawan dan tokoh-tokoh ternama dunia.
Peristiwa ini juga mendapat tanggapan dari Juru Bicara Kepresidenan Turki, İbrahim Kalın, yang menyatakan, “Kucing itu telah menjadi sangat terkenal, dan masih ada kucing lain yang belum menjadi begitu terkenal.
Kucing itu akan ada di sana, dan semua kucing dipersilakan datang ke masjid kami.” Pernyataan ini menunjukkan bagaimana Gli telah menjadi simbol kedamaian dan penerimaan yang melampaui batasan agama dan budaya di Hagia Sophia.
Akun Instagram Gli yang Mengabadikan Kenangan

Ketenaran Gli di dunia digital juga tak bisa dipandang sebelah mata. Akun Instagram Gli, yang dikelola oleh Umut Bahceci, seorang pemandu wisata di Hagia Sophia, menjadi tempat bagi penggemar Gli untuk berbagi foto dan kenangan tentang kucing legendaris ini.
Bahceci mengaku bahwa ia pertama kali jatuh cinta pada Gli setelah melihat foto kucing itu bersama Barack Obama dan Recep Tayyip Erdoğan. Semakin hari, Bahceci semakin tertarik untuk mengabadikan momen-momen istimewa Gli, dan akhirnya memutuskan untuk membuat akun Instagram khusus untuk kucing tersebut.
“Akunku dibuat untuk mengumpulkan dan menyimpan foto-foto Gli di satu tempat. Lama-kelamaan, orang-orang mulai mengirimkan foto-foto mereka yang diambil bersama Gli,” kata Bahceci.
Akun Instagram ini menjadi bukti bahwa meskipun Gli bukan lagi berada di dunia ini, kehadirannya tetap hidup dalam hati banyak orang, yang terus mengenangnya melalui foto-foto dan kenangan digital yang dibagikan.
Warisan Gli yang Tak Terlupakan
Gli meninggal dunia pada tahun 2020 setelah menjalani masa perawatan medis di klinik hewan di Levent, Istanbul. Kepergiannya meninggalkan kenangan yang mendalam bagi banyak orang yang pernah bertemu dengannya. Ia dimakamkan di taman Hagia Sophia, sebuah tempat yang telah menjadi rumahnya selama bertahun-tahun.
Meskipun Gli telah tiada, ingatannya tetap hidup, dan tempat peristirahatannya di Hagia Sophia menjadi pengingat abadi tentang ikatan yang terjalin antara manusia dan hewan, serta bagaimana hewan peliharaan dapat menjadi bagian integral dari sejarah dan budaya.
Kisah Gli bukan hanya tentang seekor kucing, tetapi juga tentang bagaimana seekor makhluk hidup dapat membawa kebahagiaan dan kenangan yang tak terhingga bagi orang-orang di sekitarnya.
Keberadaan Gli di Hagia Sophia adalah contoh nyata bahwa cinta dan kedamaian bisa datang dari sumber yang tak terduga, bahkan dari seekor kucing yang sederhana.
Kisah Gli, kucing legendaris Hagia Sophia, adalah simbol ikatan abadi antara manusia dan hewan, yang bahkan dapat bertahan meskipun terjadi transformasi besar dalam sejarah dan budaya.
Dari statusnya sebagai kucing biasa yang hidup di Hagia Sophia, hingga menjadi ikon yang disayangi oleh banyak orang, Gli meninggalkan warisan yang tak terlupakan.
Kehadirannya mengingatkan kita bahwa meskipun dunia terus berubah, cinta dan ikatan yang tulus antara manusia dan makhluk lain tetap dapat bertahan, menginspirasi kita untuk menjaga dan merayakan keindahan hubungan ini.