Mengenal Kompleks Sulaimaniyah, Miniatur Perencanaan Kota Turki

Masjid Sulaimaniyah yang terkenal di kalangan para wisatawan turki, baik dari wisatawan lokal atau pun manca negara, seperti indonesia pasti sudah biasa dalam mengunjungi tempat tersebut.

Namun bagi yang belum pernah berkunjung, mungkin hanya beranggapan bahwa Masjid Sulaimaniyah ini sekedar masjid besar untuk beribadah. Namun ternyata tidak hanya untuk beribadah, faktanya masjid ini adalah sebuah kompleks besar yang mencakup banyak sekali fasilitas.

Bernama Kompleks Sulaimaniyah yang terletak di Istanbul, kompleks ini merupakan simbol kebesaran dan kecerdikan arsitektur Ottoman. Dirancang oleh arsitek terkenal Mimar Sinan, kompleks ini lebih dari sekadar masjid; ia mewakili ekosistem sosial dan keagamaan yang utuh. 

Kompleks ini adalah mikro-kosmos masyarakat Ottoman, dengan menampilkan masjid, lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan, rumah sakit, dapur umum, toko-toko, dan sebuah air mancur publik. 

Seiring berjalannya waktu, kompleks ini telah berkembang menjadi salah satu landmark paling ikonik di kota ini, yang memamerkan kehebatan baik dalam arsitektur maupun perencanaan kota.

Hazire dan Pemakaman

Salah satu aspek yang paling menarik dari Kompleks Sulaimaniyah adalah Hazire, sebuah pemakaman yang telah berkembang menjadi salah satu contoh paling menarik dari tempat pemakaman yang berdampingan dengan masjid. Hazire ini membentang dari dinding mihrab dan meluas ke arah selatan, dikelilingi oleh tembok pembatas. 

Awalnya, area ini adalah taman yang mengelilingi Makam Suleiman Sang Agung atau Sulaiman Al-Qanuni dan Istrinya Hurrem Sultan, yang dibangun sejak tahun 1566. Namun, pada akhir abad ke-18, taman ini berubah menjadi pemakaman yang padat, menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang mencari kedamaian di bawah bayang-bayang kuil megah tersebut.

Makam Suleiman Sang Agung merupakan sebuah elevasi signifikan dalam area Hazire. Dibangun tak lama setelah kematian sultan pada tahun 1566 oleh Mimar Sinan selama kampanye Sigetvar, makam ini memiliki rencana tubuh oktagonal. 

Salah satu aspek unik dari makam ini adalah portico yang merangkul bagian bawahnya dan meluas ke luar, yang membedakannya dari makam sultan lainnya. Massa vertikal makam ini menjadi lebih ringan dengan adanya galeri eksternal, sementara deretan kolom-buah di bawah atap miring meningkatkan penampilannya yang dinamis. 

Makam ini menampilkan batu kerja yang teliti dan penuh warna dari periode tersebut, dengan kelompok jendela tiga, batu kunci berwarna, dan cornice atap yang berat. 

Di dalam, dinding-dindingnya dihiasi dengan dekorasi tangan, ubin klasik, dan batu berwarna yang menciptakan suasana yang padat dan hidup. Pintu yang disematkan dengan mutiara dan gading merupakan salah satu contoh paling langka dari periode tersebut.

Demikian pula, makam Hurrem Sultan, yang dibangun untuk istri sultan yang meninggal pada tahun 1558, merupakan struktur luar biasa lainnya di dalam kompleks ini. Dirancang oleh Mimar Sinan, makam ini terletak di tenggara makam Suleiman dan memiliki banyak elemen gaya yang serupa. 

Rencana oktagonal makam ini, bersama dengan pintu masuk berporch, menyajikan desain yang lebih khas untuk abad ke-16. Fitur signifikan dari struktur ini adalah prasasti ayat celi sülüs pada drum yang berputar secara silindris di bawah kubah. Elemen dekoratif makam ini, seperti pagar besi, eksterior filigri, dan niche muqarnas yang bergantian, menampilkan ubin dan prasasti kaya dari periode tersebut.

Makam Sinan dan Air Mancur

Mimar Sinan, arsitek jenius yang merancang Kompleks Sulaimaniyah, dihormati dengan sebuah makam yang terletak di area pemakaman kecil di utara masjid. Dibangun sekitar tiga puluh tahun setelah kematiannya, makam Sinan berada di belakang sebuah air mancur berkubah, yang menandai sudut plot segitiga yang memisahkan dua jalan. 

Prasasti di dinding makam tersebut berbunyi, “Sinan, Arsitek Dunia, telah melewati saat ini.” Monumen ini berdiri sebagai penghormatan kepada pria yang membentuk arsitektur Ottoman, dan desainnya mencerminkan penghormatan terhadap periode Ottoman awal. 

Makam ini, dengan penampilannya seperti gazebo taman, ditandai oleh atap yang miring ke empat arah, didukung oleh lengkungan yang bersandar pada batu.

Institusi Pendidikan dan Sosial

Kompleks Sulaimaniyah bukan hanya ruang keagamaan, tetapi juga pusat untuk pembelajaran dan kesejahteraan sosial. Sekolah dasar yang terletak di sudut barat daya kompleks dirancang sebagai superstruktur. 

Bangunan ini, yang dibangun dengan batu potong, memiliki dua bagian. Area masuk berbentuk persegi dengan kubah di depan terbuka ke arah barat dan utara. Sementara itu, area dalam berbentuk persegi panjang ditutupi dengan atap pelipit dan kubah.

Kompleks ini juga memiliki beberapa madrasah, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan. Madrasah Evvel dan Sani yang terletak di sisi barat masjid, adalah struktur berbentuk persegi panjang dengan rencana hampir persegi. 

Madrasah ini ditutupi dengan portico di tiga sisi, dengan portico di utara dan selatan yang bersilang, dan portico di barat yang berkubah. Kelas-kelas disusun secara simetris dan dilindungi dengan kubah. 

Demikian pula, Madrasah Salis dan Rabi’, yang terletak di sisi timur, dirancang secara simetris, dengan ruang madrasah yang mengelilingi halaman berarkade. Madrasah Mülâzimler dan Madrasah Darülhadis juga merupakan bagian integral dari kompleks ini, memberikan kontribusi terhadap lanskap pendidikan.

Dârülkurrâ dan Dârüşşifâ

Dârülkurrâ, yang terletak di halaman masjid, adalah bangunan berbentuk persegi dengan kubah yang terletak di sumbu mihrab. Bangunan ini, yang awalnya dimaksudkan untuk pengajaran agama, menambah pentingnya spiritual dalam kompleks ini. 

Meskipun beberapa peneliti telah keliru menganggapnya sebagai ruang kelas atau ruang penjaga makam, tujuannya yang sebenarnya sebagai tempat pembelajaran tetap menjadi hal yang penting.

Dârüşşifâ, atau rumah sakit, adalah institusi penting lainnya dalam kompleks ini. Terletak di sisi barat, ini adalah struktur berbentuk persegi panjang dengan dua halaman, portico, dan ruang yang mengelilingi ruang terbuka. 

Rumah sakit ini merupakan bagian penting dari kesejahteraan sosial Ottoman, yang memberikan perawatan medis kepada masyarakat. Menariknya, bangunan ini kemudian dipakai sebagai Penerbit Militer pada akhir periode Ottoman.

Dapur Umum dan Bazaar

Dârüzziyâfe, atau dapur umum, yang terletak di barat laut kompleks, dibangun untuk menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi orang miskin. Struktur ini terdiri dari serangkaian ruang yang disusun di sekitar halaman berbentuk persegi dengan arkade. 

Bangunan ini memiliki beberapa unit berkubah dan dua oven di sudut utara. Demikian pula, Tabhane, sebuah bangunan penginapan yang terletak di utara, memiliki rencana persegi panjang dan terdiri dari ruang-ruang yang mengelilingi halaman berportico. 

Struktur-struktur ini menggambarkan pendekatan Ottoman terhadap kesejahteraan sosial, memberikan perawatan kepada pelancong dan mereka yang kurang mampu.

Kompleks ini juga memiliki beberapa bazar, termasuk Tiryaki Bazaar dan Dökmeciler Bazaar, yang terletak di sisi barat dan timur masjid. Toko-toko berkubah ini sangat penting untuk perdagangan dan komersial, memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

Hammam dan Air Mancur

Hammam, atau pemandian umum dalam bahasa Indonesia, yang terletak di dalam Kompleks Sulaimaniyah, adalah fitur penting lainnya. 

Dengan rencana persegi panjang, fasad depan yang sedikit serong, dan ruang ganti berbentuk persegi dengan kubah, hammam ini merupakan bagian integral dari kehidupan publik Ottoman. 

Hammam ini mencakup ruang panas dengan iwan dan halvet di sudut-sudutnya, menciptakan suasana relaksasi dan kebersihan.

Di selatan masjid, sebuah air mancur berbentuk persegi dengan sudut yang terpotong adalah fitur bergaya barok yang ditambahkan pada akhir abad ke-18. 

Air mancur ini, yang diyakini dibangun untuk para pekerja selama pembangunan kompleks, melambangkan utilitas publik yang terus berlangsung dari Kompleks Sulaimaniyah.

Saluran Air Sulaimaniyah

Saluran Air Sulaimaniyah, yang berasal dari Bozdoğan Aqueduct, menyediakan air untuk kompleks ini. Air tersebut didistribusikan melalui maksem yang terletak di dekat sekolah dasar, memastikan bahwa kebutuhan masjid dan struktur di sekitarnya terpenuhi.

Kompleks Sulaimaniyah berdiri sebagai contoh monumental dari arsitektur Ottoman, perencanaan kota, dan kesejahteraan sosial. Dirancang oleh Mimar Sinan, ia menggabungkan lembaga-lembaga keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan sosial, menciptakan ekosistem yang mandiri yang memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Integrasi harmonis kompleks ini dengan lingkungan sekitarnya, penggunaan ruang yang inovatif, dan perhatian terhadap detail menjadikannya salah satu landmark paling signifikan dari Kekaisaran Ottoman dan sebuah bukti dari pencapaian tinggi peradaban Ottoman.