Turkish Delight, Dari Istana Utsmaniyah hingga Meja-Makan Dunia

Turkish Delight, atau yang dikenal dengan sebutan lokum di Turki, adalah salah satu permen yang paling terkenal di dunia. Dengan rasa yang manis, tekstur kenyal, dan penampilannya yang elegan, permen ini telah mengukir namanya dalam sejarah kuliner dunia.

Asal Usul Turkish Delight: Karya Hacı Bekir Efendi

Kisah Turkish Delight dimulai pada tahun 1776, ketika seorang pembuat permen muda bernama Hacı Bekir Efendi tiba di Constantinople (sekarang Istanbul) dari Anatolia. Pada masa itu, Kekaisaran Ottoman sedang berada di puncak kejayaannya.

Sultan Abdul Hamid I memerintahkan pembuat permen istana untuk menciptakan hidangan penutup yang baru dan unik, yang berbeda dari makanan manis yang biasa disajikan di istana.

Dengan kreativitas dan keahliannya, Hacı Bekir menciptakan sebuah manisan kenyal yang terbuat dari campuran gula, pati, dan air mawar, yang kemudian dikenal dengan nama lokum.

Tidak lama setelah itu, lokum atau Turkish Delight menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Ottoman, terutama di kalangan elit. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuatnya menjadi hidangan istimewa yang sering dihadiahkan sebagai tanda penghargaan atau kemurahan hati.

Keberhasilan Hacı Bekir dalam menciptakan Turkish Delight membawanya menjadi kepala pembuat permen di istana Ottoman. Konon, Sultan sangat terkesan dengan permen ini dan mengangkat Hacı Bekir sebagai pembuat permen resmi istana.

Perjalanan Turkish Delight ke Dunia Barat

Keberhasilan Turkish Delight tidak hanya terbatas pada Kekaisaran Ottoman. Pada abad ke-19, seorang pelancong Inggris yang mengunjungi Istanbul jatuh cinta pada rasa dan tekstur unik permen ini.

Ia membawa beberapa kotak Turkish Delight kembali ke Inggris, dan dalam waktu singkat, manisan ini menjadi populer di seluruh Eropa. Orang-orang di Barat mulai menyebutnya dengan nama “Turkish Delight,” dan sejak saat itu, permen ini menjadi simbol dari budaya Timur Tengah yang eksotis dan mewah.

Di Inggris, Turkish Delight semakin dikenal luas berkat karya sastra The Chronicles of Narnia karya C.S. Lewis. Dalam cerita tersebut, karakter Edmund tergoda oleh Turkish Delight yang diberikan oleh Penyihir Putih, yang akhirnya mengarah pada pengkhianatan terhadap saudara-saudaranya.

Keberadaan Turkish Delight dalam cerita ini semakin memperkuat popularitasnya, baik di kalangan pembaca anak-anak maupun orang dewasa.

Proses Pembuatan Turkish Delight

Membuat Turkish Delight memerlukan keterampilan dan kesabaran yang tinggi. Proses pembuatan dimulai dengan mencampurkan sirup gula dengan pati jagung, yang kemudian dimasak selama lima hingga enam jam hingga mencapai kekentalan yang tepat.

Setelah itu, berbagai rasa seperti mawar, mint, atau lemon ditambahkan untuk memberikan aroma dan rasa khas yang menyegarkan sehingga membuat rasa kelezatan tidak hanya dari segi rasa saja tapi juga aromanya yang menggugah selera.

Setelah campuran mendingin, permen dipotong-potong menjadi kotak kecil-kecil dan ditaburi dengan gula bubuk atau tepung maizena untuk mencegahnya saling menempel.

Variasi rasa Turkish Delight terus berkembang seiring berjalannya waktu, dan kini terdapat lebih dari 24 rasa berbeda, termasuk pistachio, kenari, hazelnut, dan bahkan rasa kopi.

Di beberapa daerah di Turki, seperti Afyon, Turkish Delight juga dibuat dengan menambahkan kaymak (krim kental) dan serutan kelapa sebagai isian.

Hacı Bekir: Sang Master di Balik Warisan

Setelah menunaikan ibadah haji ke Mekkah dan Madinah, Hacı Bekir Efendi dikenal dengan sebutan Hacı Bekir sebagai tanda penghormatan dalam budaya Turki. Toko permen yang ia dirikan di Istanbul terus berkembang pesat dan diwariskan ke generasi selanjutnya.

Saat ini, generasi kelima keluarga Hacı Bekir masih menjalankan bisnis ini, yang kini dikenal dengan nama Ali Muhiddin Hacı Bekir, sebuah merek yang telah menjadi simbol dari Turkish Delight yang asli dan berkualitas tinggi.

Hacı Bekir dan keluarganya telah berkontribusi besar dalam mempopulerkan Turkish Delight tidak hanya di Turki, tetapi juga di seluruh dunia.

Turkish Delight: Duta Budaya yang Manis

Turkish Delight lebih dari sekadar makanan manis; permen ini melambangkan kekayaan budaya, sejarah, dan keramahtamahan Turki.

Selama berabad-abad, Turkish Delight telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Turki, tidak hanya sebagai hidangan penutup tetapi juga sebagai simbol dari rasa hormat dan persahabatan.

Pada acara-acara khusus, seperti pernikahan atau perayaan, Turkish Delight sering disajikan sebagai hadiah atau hidangan penutup, yang menggambarkan pentingnya hubungan sosial dan nilai-nilai tradisional.

Selain itu, Turkish Delight juga menjadi simbol seni kuliner Turki. Proses pembuatan yang rumit dan penuh keterampilan menjadikannya sebuah karya seni yang harus dihargai.

Setiap potongan Turkish Delight yang halus dan indah merupakan hasil kerja keras dan dedikasi dari para pembuatnya. Oleh karena itu, Turkish Delight tidak hanya dinikmati karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena makna budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya.

Turkish Delight di Seluruh Dunia

Saat ini, Turkish Delight telah menjadi salah satu manisan yang paling dikenal di dunia. Selain di Turki, permen ini juga dijual di berbagai negara, baik di toko-toko khusus maupun sebagai oleh-oleh dari perjalanan ke Turki.

Bahkan, di beberapa negara, Turkish Delight telah diadaptasi dengan variasi rasa lokal, sehingga semakin memperkaya ragam kuliner dunia. Meskipun begitu, Turkish Delight yang asli tetap menjadi primadona, dengan rasa mawar yang khas dan tekstur kenyal yang membedakannya dari permen lainnya.

Turkish Delight, atau lokum, adalah lebih dari sekadar permen. Ia adalah bagian dari warisan budaya Turki yang telah melintasi batas-batas waktu dan ruang, menjadi simbol dari keramahan, tradisi, dan seni kuliner yang kaya.

Dari istana-istana Ottoman hingga meja makan di seluruh dunia, Turkish Delight terus menghibur dan menggoda lidah orang-orang dengan cita rasa manisnya yang khas.

Bagi siapa saja yang menikmati permen ini, tak hanya rasa yang dinikmati, tetapi juga sebuah kisah panjang yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, serta memperkenalkan keindahan budaya Turki kepada dunia.