Sejarah Kota Iznik, Dari Masa Yunani Sampai Ke Utsmani

Iznik, sebuah kota yang terletak di tepi timur Danau İIznikdi Turki bagian barat laut, memiliki sejarah yang sangat kaya dan memiliki nilai budaya yang luar biasa.
Dikenal dengan nama Nicaea pada zaman kuno, kota ini memainkan peran penting dalam perkembangan sejarah dunia, khususnya dalam konteks kekristenan dan peradaban Bizantium.
Selain itu, Iznik juga terkenal dengan warisan arsitektur Ottoman yang memukau, termasuk Masjid Hijau (Yeşil Camii) yang menjadi salah satu contoh arsitektur Ottoman pertama yang dibangun.
Sejarah Awal Iznik: Nicaea di Zaman Kuno
Iznik didirikan pada abad ke-4 SM oleh raja Makedonia, Antigonus I Monophthalmus. Seiring berjalannya waktu, kota ini berkembang menjadi pusat penting dalam sejarah Romawi dan Bizantium, terutama karena keberadaannya yang strategis sebagai tempat diselenggarakannya dua konsili gereja Kristen awal yang bersejarah.
Konsili Nicaea Pertama yang diadakan pada tahun 325 M dan Konsili Nicaea Kedua pada tahun 787 M, keduanya berlangsung di sini. Konsili Nicaea pertama menjadi penting karena memutuskan banyak ajaran yang terkait dengan dasar-dasar agama Kristen, sementara Konsili Nicaea Kedua berfokus pada isu ikonoklasme dalam Kekristenan Bizantium.
Kota ini juga terkenal dengan tembok kota kuno yang dibangun oleh bangsa Romawi dan Bizantium. Tembok-tembok ini, yang masih berdiri hingga hari ini, memiliki panjang 14.520 kaki (4.426 meter) dan menjadi simbol kekuatan pertahanan dan strategi militer kota tersebut.
Pengaruh Utsmaniyah dan Masjid Hijau (Yeşil Camii)

Pada tahun 1331, Iznik jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman setelah dikepung dan ditaklukkan oleh pasukan Ottoman yang dipimpin oleh Orhan Ghazi. Sejak saat itu, nama kota ini diubah menjadi İIznik dan kota ini mulai mengalami transformasi besar dalam hal budaya dan arsitektur.
Salah satu warisan paling penting yang ditinggalkan oleh kekuasaan Ottoman adalah pembangunan Masjid Hijau (Yeşil Camii), yang dibangun antara tahun 1378 dan 1391. Masjid ini adalah contoh awal dari arsitektur Ottoman dan menjadi simbol kejayaan masa pemerintahan Sultan Murad I.
Yeşil Camii terletak di dekat Gerbang Lefke di bagian timur kota dan memiliki ciri khas berupa kubah besar yang menutupi ruang sholat utama dan menara dengan ubin berwarna cerah seperti hijau, kuning, dan turquoise yang menjadi alasan pemberian nama “Yeşil” yang berarti hijau dalam bahasa Turki.
Masjid ini mengalami kerusakan parah pada tahun 1922 selama Perang Kemerdekaan Turki akibat serangan tentara Yunani. Namun, masjid ini berhasil dipulihkan antara tahun 1956 dan 1969, dan kini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Iznik.
Hagia Sophia Iznik

Di pusat kota Iznik, terdapat gereja Hagia Sophia yang bersejarah. Dibangun pada abad ke-4 M sebagai gereja basilika oleh Kekaisaran Bizantium, Hagia Sophia İIznikmenjadi tempat yang sangat penting dalam sejarah Kristen, terutama sebagai tempat dilaksanakannya Konsili Nicaea Kedua pada tahun 787. Pada masa itu, konsili ini memutuskan masalah penting mengenai ikonografi dan praktik agama Kristen.
Pada abad ke-14, setelah Iznik jatuh ke tangan Ottoman, gereja ini diubah menjadi masjid dan diberi nama Orhan Camii. Sejak saat itu, Hagia Sophia İIznikterus berfungsi sebagai masjid hingga tahun 1935, ketika pemerintah Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk mengubahnya menjadi museum.
Namun, pada tahun 2011, masjid ini kembali dibuka untuk umum sebagai tempat ibadah. Struktur bangunan ini masih mempertahankan banyak elemen Bizantium, seperti basilika dengan nave sentral dan dua sisi lorong, yang menunjukkan percampuran antara warisan Bizantium dan Ottoman.
Kemakmuran Pottery dan Kejatuhan Ekonomi Iznik

Selain menjadi pusat keagamaan dan budaya, Iznik juga dikenal dengan seni keramiknya, terutama tembikar faience yang diproduksi pada abad ke-16.
Kota ini menjadi terkenal dengan ubin-ubin keramik yang indah dan rumit, yang banyak digunakan untuk menghiasi masjid, istana, dan bangunan penting lainnya, termasuk di Istanbul.
Namun, setelah tahun 1700, bengkel-bengkel tembikar ini dipindahkan ke Istanbul, yang menyebabkan penurunan ekonomi di Iznik.
Selain itu, dengan pembangunan jalur kereta api yang melewati kota ini, aksesibilitas Iznik menjadi terbatas, yang memperburuk keadaan ekonomi kota tersebut. Akibatnya, İIznikmengalami penurunan dalam kegiatan perdagangan dan perekonomiannya.
Iznik di Masa Kini
Saat ini, Iznik adalah sebuah kota pasar kecil yang berfungsi sebagai pusat administratif untuk distrik sekitarnya. Meskipun perekonomian kota ini telah mengalami kemunduran, İIzniktetap menjadi tempat yang penting bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan budaya.
Kota ini memiliki populasi sekitar 22.507 jiwa pada tahun 2013, dan meskipun kecil, Iznik menyimpan banyak warisan arsitektur dan sejarah yang menarik.
Iznik juga tetap menjadi tujuan wisata bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer kota bersejarah dengan bangunan-bangunan kuno yang masih berdiri tegak, seperti tembok kota Romawi dan Bizantium, serta masjid-masjid Ottoman yang indah.
Keindahan arsitektur dan peninggalan sejarah yang ada di Iznik menjadikannya sebuah kota yang tak hanya penting dalam konteks Turki, tetapi juga dalam sejarah dunia.
Iznik adalah kota dengan warisan sejarah yang sangat kaya, mulai dari zaman kuno sebagai Nicaea hingga masa kejayaan dan kejatuhan ekonomi di bawah pengaruh Ottoman. Kota ini telah melalui banyak perubahan, tetapi tetap mempertahankan relevansinya sebagai pusat budaya dan sejarah di Turki.
Dengan situs-situs bersejarah seperti Masjid Hijau dan Hagia Sophia Iznik, serta warisan tembikar yang terkenal, İIzniktetap menjadi kota yang patut dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah, arsitektur, dan budaya yang mendalam.