Basilica Cistern, Tank Air Bawah Tanah Terbesar di Istanbul

Basilica Cistern dibangun pada abad ke-6 di bawah pemerintahan Kaisar Justinian I (527-565) untuk memenuhi kebutuhan air kota Constantinople (sekarang Istanbul) dan kebun-kebun Istana Topkapi.
Cistern ini berfungsi sebagai penyimpan air besar untuk memberi pasokan air kepada kota dan istana kekaisaran, yang sering mengalami masalah pasokan air, terutama selama musim panas yang kering.
Sebelum dibangunnya cistern ini, area tersebut dikenal sebagai tempat untuk bangunan besar lainnya, yaitu Basilica yang memberikan nama pada cistern ini. Basilica tersebut dikenal dengan nama Basilica Stoa atau Basilica Illus dan terletak tepat di atas cistern.
Sayangnya, basilika ini telah hancur pada tahun 476 dan lagi pada tahun 532 selama pemberontakan Nika, yang menyebabkan Kaisar Justinian memutuskan untuk membangun kembali struktur ini bersama dengan cistern yang kini menjadi salah satu daya tarik utama di Istanbul.
Arsitektur dan Desain Unik

Basilica Cistern memiliki desain yang sangat luar biasa dengan struktur yang didukung oleh 336 kolom marmer tinggi yang terorganisir dalam 12 baris, masing-masing terdiri dari 28 kolom.
Kolom-kolom ini didirikan dalam jarak sekitar 4,8 meter, dan sebagian besar memiliki kapitel Corinthian yang mengesankan. Salah satu hal yang paling menarik dari desain basilika ini adalah penggunaan material daur ulang, dengan beberapa kolom dihiasi dengan ukiran kepala Medusa yang terkenal, sebuah simbol dari mitologi Yunani.
Dua kepala Medusa ini, yang digunakan sebagai alas kolom di sisi barat laut cistern, merupakan salah satu contoh paling menonjol dari seni patung Romawi yang masih bertahan.
Selain kepala Medusa, ada juga kolom yang dihiasi dengan bentuk unik yang disebut sebagai “peacock-eyed” atau “tear-drop” column.
Bentuk ini menyerupai motif seni yang ditemukan pada beberapa bangunan Romawi lainnya, dan menunjukkan adanya pengaruh besar dari budaya dan seni Romawi dalam pembangunan struktur ini.
Dinding cistern dilapisi dengan plester hidrolik, yang memungkinkan air tetap terjaga di dalam cistern dengan efisien.
Cistern ini memiliki kapasitas sekitar 80.000 meter kubik air, dan air tersebut dipasok oleh Akuaduk Hadrian yang dipulihkan oleh Justinian pada tahun 528.
Cistern ini tidak hanya penting secara fungsional tetapi juga menjadi pusat keindahan arsitektur Bizantium yang sangat kompleks.
Fungsi Cistern dan Peranannya di Masa Lalu
Meskipun basilika ini terletak di bawah tanah, struktur besar ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan air, tetapi juga menjadi simbol keberlanjutan kekaisaran Bizantium yang sangat maju dalam hal infrastruktur.
Cistern ini berfungsi sebagai penyedia air utama bagi kota, terutama selama musim panas, ketika pasokan air terbatas. Selain itu, air yang disimpan di dalam cistern ini dipandang lebih bersih dibandingkan dengan cistern terbuka yang lebih besar, karena desainnya yang lebih tertutup dan terjaga dengan baik.
Pada masa lalu, Basilica Cistern memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bizantium, baik itu untuk kebutuhan air sehari-hari warga kota maupun untuk memenuhi kebutuhan Istana Kekaisaran.
Sementara sebagian besar cistern terbuka lebih besar digunakan untuk penyimpanan air publik, Basilica Cistern lebih difokuskan untuk memenuhi kebutuhan internal istana dan bangunan penting di sekitarnya.
Pengalaman Mengunjungi Basilica Cistern
Saat ini, Basilica Cistern bukan hanya sebuah situs bersejarah, tetapi juga menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Istanbul. Pengunjung yang memasuki cistern akan disambut dengan suasana yang sangat khas.
Suara air yang mengalir dan angin sejuk menciptakan atmosfer yang sangat tenang dan misterius. Air yang tergenang di lantai cistern menambah kesan magis pada tempat ini, dengan ikan-ikan karper yang berenang bebas di dalamnya.
Salah satu pengalaman unik yang ditawarkan Basilica Cistern adalah berjalan di atas lantai kayu yang dibangun untuk pengunjung, di mana Anda dapat menjelajahi ruang bawah tanah yang luas ini sambil melihat kolom-kolom marmer yang anggun dan patung-patung yang dipajang di sekitar ruangan.
Banyak pengunjung yang juga terpesona oleh kolom-kolom yang dihiasi kepala Medusa yang terkenal, yang menambah daya tarik artistik dari tempat ini.
Selain itu, di salah satu sisi cistern, terdapat kafe yang menawarkan tempat untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan indah dalam suasana sejarah yang kental.
Ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menyelami lebih dalam ke dalam sejarah Istanbul, sambil menikmati secangkir kopi atau teh di tengah atmosfer yang sangat berbeda dari kebanyakan tempat wisata lainnya di kota ini.
Konservasi dan Pemeliharaan
Mengingat pentingnya Basilica Cistern sebagai salah satu situs warisan budaya, cistern ini telah mengalami berbagai upaya konservasi untuk menjaga keindahannya.
Selama era Ottoman, cistern ini mengalami beberapa perbaikan, dan pada tahun 1940, cistern ini diserahkan kepada administrasi museum untuk dipersiapkan sebagai tujuan wisata.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, berbagai pekerjaan restorasi dilakukan, termasuk pengurusan bagian utara yang ditutup dengan tembok dan beberapa kolom yang dilapisi beton pada tahun 1950-an.
Hari ini, Basilica Cistern terus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke Istanbul. Keindahan arsitektur dan sejarah yang terkandung dalam struktur ini menjadikannya salah satu situs yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin merasakan sisi lain dari Istanbul yang kaya akan sejarah dan budaya.
Basilica Cistern, atau Yerebatan Sarnıcı, adalah salah satu warisan arsitektur terbesar dari kekaisaran Bizantium yang masih bertahan hingga hari ini.
Sebagai tank air bawah tanah terbesar yang pernah dibangun di Konstantinopel, cistern ini bukan hanya sekadar tempat penyimpanan air, tetapi juga merupakan simbol dari kebesaran peradaban Bizantium yang mampu menciptakan infrastruktur megah di tengah keterbatasan teknologi zaman itu.
Dengan arsitektur yang menakjubkan, sejarah yang kaya, dan suasana yang misterius, Basilica Cistern terus menarik perhatian pengunjung dari seluruh dunia, menjadikannya salah satu situs sejarah yang paling berharga di Istanbul.